Srikaya (Anona Squamosa) adalah
tanaman yang berasal dari Hindia Barat yang akan mulai berbuah setelah tanaman
tersebut berumur sekitar 3 - 4 tahun. Bagi masyarakat Indonesia buah srikaya
sudah banyak dikenal sejak dahulu kala karena rasa buahnya yang manis dan
banyak dijumpai diseluruh negeri ini. Srikaya adalah jenis tanaman semak tropis
yang banyak tumbuh di Indonesia, baik dalam pembudidayaan ataupun tumbuh liar
dipekarangan rumah ataupun di pagar kebun. Tanaman ini dapat tumbuh subur pada
daerah dataran rendah yang beriklim tropis, tanahnya berbatu dan dapat menerima
langsung sinar matahari.
Srikaya atau serikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah
tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis.
Srikaya termasuk pohon yang meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya
berselang, sederhana, lembing membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4
cm. Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm,
dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya.
Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan
kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki
rasa seperti podeng.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona squamosa L.
Kandungan Kimia
Akar dan kulit kayu mengandung
flavonoida, borneol, kamphor, terpene, dan alkaloid anonain. Di samping itu,
akarnya juga mengandung saponin, tanin, dan polifenol. Biji mengandung minyak,
resin, dan bahan beracun yang bersifat iritan. Buah mengandung asam amino, gula
buah, dan mucilago. Buah muda mengandung tanin.
Tumbuhan ini pada umumnya
mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroisokinolin
(retikulin). Pada organ–organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Daun, kulit
dan akar mengandung WN. Pulpa buah yang telah masak ditemukan sitrulin, asam
aminobutirat, ornitin, arginin. (Pada Annona muricata : prolin, asam
aminobutirat). Pada jenis Annona yang lain yaitu pada Annona glabra, Annona
muricata ditemukan golongan senyawa polifenol (kuersetin, asam kafeat,
leukoantosianidin, asam kumarat). Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu
senyawa turunan bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain, anonasin
A, anonin 1, IV, VI, VIII, IX, XVI, skuarnostatin A, bulatasin, bulatasinon,
skuamon, ncoanonin B, neo desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A,
asmisin, skuamosin, sanonasin, anonastatin, neoanonin) Penernuan hasil
penelitian lain yaitu skuamosisnin A, skuamosin B, C, D, E, F, G, H,1, J, K, L,
M, N; skuamostatin B, asam lemak, asam amino dan protein. Komposisi asam lemak
penyusun minyak lemak biji Srikaya terdiri dari metil palmitat, metil stearat,
metil linoleat. Daun mengandung alkaloid tetrahidro isokinolin,
p-hidroksibenzil-6,7-dihidroksi- 1,2,3,4-tetrahidroisokinolin (demetilkoklaurin
= higenamin). Bunga mengandung asarn kaur-1 6-ene- 1 9-oat diinformasikan
sebagai kornponen aktif bunga srikaya.
Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) Sasaran
Tanaman srikaya mengandung
annonain dan resin yang memiliki daya bunuh sebagai racun perut atau racun
kontak terhadap hama-hama: Aphis fabae;
Macrosiphoniella sanbomi; M. saloniolii; sitophillus zeamais; s. orizae;
dan Tr ib o I ium c o s t anu m. Kandungan Annonain tertinggi terdapat dalam biji.
Pestisida alami dari biji srikaya diperoleh dengan cara ekstraksi pengadukan
atau celupan.
Macrosiphoniella sanbomi; M. saloniolii; sitophillus zeamais; s. orizae;
dan Tr ib o I ium c o s t anu m. Kandungan Annonain tertinggi terdapat dalam biji.
Pestisida alami dari biji srikaya diperoleh dengan cara ekstraksi pengadukan
atau celupan.
Cara pembuatan pestisida nabati biji srikaya dan nona
seberang adalah sebagai berikut:
·
Tumbuk
hingga halus 15-25 gram biji srikaya/nona seberang.
·
Rendam
serbuk biji srikaya/nona seberang selama semalam dalam 1 liter air + 1 gram
ditergen, kemudian aduk.
·
Saring
larutan dengan kain halus.
·
Semprotkan
larutan hasil penyaringan ke pertanaman.
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik dan saran sangat diharapkan