Pages

 

Rabu, 09 Mei 2012

Srikaya (Anona squamosa)

0 komentar


Srikaya (Anona Squamosa) adalah tanaman yang berasal dari Hindia Barat yang akan mulai berbuah setelah tanaman tersebut berumur sekitar 3 - 4 tahun. Bagi masyarakat Indonesia buah srikaya sudah banyak dikenal sejak dahulu kala karena rasa buahnya yang manis dan banyak dijumpai diseluruh negeri ini. Srikaya adalah jenis tanaman semak tropis yang banyak tumbuh di Indonesia, baik dalam pembudidayaan ataupun tumbuh liar dipekarangan rumah ataupun di pagar kebun. Tanaman ini dapat tumbuh subur pada daerah dataran rendah yang beriklim tropis, tanahnya berbatu dan dapat menerima langsung sinar matahari.
Srikaya atau serikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah tropis. Srikaya termasuk pohon yang meranggas mencapai 8 m tingginya. Daunnya berselang, sederhana, lembing membujur, 7-12 cm panjangnya, dan berlebar 3-4 cm. Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm, dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya. Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm, dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan memiliki rasa seperti podeng.
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom   : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi              : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Magnoliidae
Ordo               : Magnoliales
Famili              : Annonaceae
Genus              : Annona
Spesies            : Annona squamosa L.
Kandungan Kimia
Akar dan kulit kayu mengandung flavonoida, borneol, kamphor, terpene, dan alkaloid anonain. Di samping itu, akarnya juga mengandung saponin, tanin, dan polifenol. Biji mengandung minyak, resin, dan bahan beracun yang bersifat iritan. Buah mengandung asam amino, gula buah, dan mucilago. Buah muda mengandung tanin.
Tumbuhan ini pada umumnya mengandung alkaloid tipe asporfin (anonain) dan bisbenziltetrahidroisokinolin (retikulin). Pada organ–organ tumbuhan ditemukan senyawa sianogen. Daun, kulit dan akar mengandung WN. Pulpa buah yang telah masak ditemukan sitrulin, asam aminobutirat, ornitin, arginin. (Pada Annona muricata : prolin, asam aminobutirat). Pada jenis Annona yang lain yaitu pada Annona glabra, Annona muricata ditemukan golongan senyawa polifenol (kuersetin, asam kafeat, leukoantosianidin, asam kumarat). Biji mengandung senyawa poliketida dan suatu senyawa turunan bistetrahidrofuran; asetogenin (skuamostatin C, D, anonain, anonasin A, anonin 1, IV, VI, VIII, IX, XVI, skuarnostatin A, bulatasin, bulatasinon, skuamon, ncoanonin B, neo desasetilurarisin, neo retikulasin A, skuamosten A, asmisin, skuamosin, sanonasin, anonastatin, neoanonin) Penernuan hasil penelitian lain yaitu skuamosisnin A, skuamosin B, C, D, E, F, G, H,1, J, K, L, M, N; skuamostatin B, asam lemak, asam amino dan protein. Komposisi asam lemak penyusun minyak lemak biji Srikaya terdiri dari metil palmitat, metil stearat, metil linoleat. Daun mengandung alkaloid tetrahidro isokinolin, p-hidroksibenzil-6,7-dihidroksi- 1,2,3,4-tetrahidroisokinolin (demetilkoklaurin = higenamin). Bunga mengandung asarn kaur-1 6-ene- 1 9-oat diinformasikan sebagai kornponen aktif bunga srikaya.
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Sasaran
Tanaman srikaya mengandung annonain dan resin yang memiliki daya bunuh sebagai racun perut atau racun kontak terhadap hama-hama: Aphis fabae;
Macrosiphoniella sanbomi; M. saloniolii; sitophillus zeamais; s. orizae;
dan Tr ib o I ium c o s t anu m. Kandungan Annonain tertinggi terdapat dalam biji.
Pestisida alami dari biji srikaya diperoleh dengan cara ekstraksi pengadukan
atau celupan.
Cara pembuatan pestisida nabati biji srikaya dan nona seberang adalah sebagai berikut:
·           Tumbuk hingga halus 15-25 gram biji srikaya/nona seberang.
·           Rendam serbuk biji srikaya/nona seberang selama semalam dalam 1 liter air + 1 gram ditergen, kemudian aduk.
·           Saring larutan dengan kain halus.
·           Semprotkan larutan hasil penyaringan ke pertanaman.

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik dan saran sangat diharapkan

 
Zona Inspiratif © 2018